Wednesday, 4 May 2016

Trik tata Cara Merawat Ayam Bangkok Sebelum dan Sesudah Diadu

Cara Merawat Ayam Bangkok Sebelum dan Sesudah Diadu


Beternak Ayam Bangkok dan Perlakuan Sebelum dan Sesudah Ayam Bangkok Diadu
tips beternak ayam bangkok, ternak ayam bangkok, beternak ayam bangkok aduan, usaha ternak ayam bangkok, ayam bangkok super, ayam bangkok unggulan, ayam aduan, ayam bangkok blitar
Tips beternak ayam bangkok aduan unggul
gambar : pandir.doank
Untuk menjadi ayam bangkok jagoan yang benar-benar jago, memerlukan waktu yang cukup panjang. Sang calon harus dilatih terlebih dahulu secara teratur, tak ubahnya para petinju sebelum resmi naik ring. Latihan ini dimaksud agar si jago menjadi kuat, lincah dan bertampang atletis.
Pemeliharaan ayam bangkok yang jago,memerlukan perhatian ekstra, yaitu latihan fisik. Latihan fisik bagai atlit sejati ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tangguhkah ayam jago kita. Kondisi tubuh yang selalu prima, membuat si jago siap tempur kapan pun.
1. Latihan Awal
Usia yang paling tepat untuk memasukkan calon jago ke pusat latihan ialah ketika ia sudah menampakkan tanda kedewasaan. Misalnya mulai berahi ketika melihat lawan jenisnya, yang cakep tentunya. Masa akil balig itu biasanya terjadi pada umur 8-9 bulan. lnilah saat yang tepat untuk mengandangkan sang calon jagoan. Maksudnya. ia harus dimasukkan kandang tersendiri yang terpisah dari saudara-saudaranya. Pagi hari selama dua jam (jam 8 – 9), ia dijemur di sinar matahari yang hangat. Jago muda yang dijemur saban pagi ini tidak boleh keluyuran cari makan sendiri, apalagi cari pacar. Karena itu ia harus dikurung di tengah halaman. Barulah pada sore hari. si jago dikeluarkan dari kandangnya, dan diberi kebebasan gerak dengan melepaskannya di halaman tertutup. Kebebasan yang hanya dua jam itu pun, si jago tetap tidak boleh ditemani ayam lain, terutama betina.
Pada tahap awal, ayam jantan ini cukup mendapat porsi latihan ringan saja. Ini mengingat pada usia itu bulu-bulunya masih muda (rebung), terutama bulu pada bagian leher dan ekor. Jika dipompa dengan dosis latihan yang agak berat, dikhawatirkan ia akan kesakitan dan bulunya rusak. Tapi jangan dikira dengan hanya dijernur, lanlas kurang ada pertambahan kekuatan badan. Justru penjemuran ini menyebabkan pernapasan lerlatih. kerja jantung semakin senmpurna, dan tubuh menjadi langsing dan berisi. Mengapa begitu ? Ceritanya begini : sebelum dijemur, ayam memang harus dimandikan (dibanyoni) terlebih dahulu. Tubuh yang basah ini secara otomatis berusaha mengeringkan diri dengan mengeluarkan energi penguapan air. Energi ini diperoleh dari karbohidrat juga bisa oleh lernak cadangan yang ada di balik kulit. Dengan begitu proses penjemuran akan mendororong ayam jago mengurangi kandungan lemaknya. Tentu saja tubuhnya jadi langsing atletis.
Selama dijemur itu pula, tubuh dan bulu-bulunya berangsur kering. Ini sudah  menuntut tenaga ekstra. Oleh sebab itu jangan heran jika si ayam sering megap-megap mirip habis lari jauh. Napas yang terengah-engah itu merupakan usahanya untuk memasukkan oksigen semaksimal mungkin guna membakar lemak (sumber energi itu) untuk mengganti energi yang hilang selama dijemur. Jadi dengan penjemuran da pembanyonan saban pagi, secara tidak langsung kita telah memberi tambahan kekuatan kepada jago itu.
2. Cara Mandi
Cara memandikan yang benar tentunya lebih menunjang usaha kita. Memandikan ayam jago tak ubahnya memandikan bayi saja. Kita tak boleh begitu saja mengguyuri tubuhnya. Apalagi menceburkannya ke dalam ember. Kita hanya boleh membasahi bagian bagian tubuh tertentu saja.
Caranya mudah saja. Cukup dengan air dingin atau air suam-suam kuku, serta lap bersih atau sepotong karet busa (spons). lalu kita jongkok. dan ayam dikepit. Kepala ayam agak ditekan kebawah, lantas air dikucurkan melalui lap (karet busa) yang diperas ke arah kepala dan muka. Kemudian kepala yang basah itu dilap. Bagian lain yang perlu dikucuri adalah leher, pangkal sayap, pinggang, kloaka (lubang pantat), brutu (kelenjar minyak yang terdapat di ujung punggung). Perlu diperhatikan, ketika mengucuri bagian-bagian ini, usahakan agar bulu tidak basah. Karena itu bulu nya mesti disibakkan dulu. Setelah bagian atas ini selesai, menyusul bagian bawah, yakni dada, paha, dan kaki. Jari jemarinya pun perlu kita bersihkan dari koloran yang menempel.
3. Menjantur
Tingkat latihan lebih lanjut ialah menjantur. Pada tahap ini, ayam mulai diberi latihan gerak, walau masih terbatas pada gerak sayap dan kaki. Namun latihan ini bakal membuahkan hasil ganda. Selain melatih kekuatan kaki dan sayap. juga pernapasannya terlatih. Menjantur ayam biasanya sore hari, sebab paginya sudah dijemur. Sebelum latihan dimulai, ayam pun perlu dibanyoni lagi, diberi makan cukup, serta dilepas dulu beberapa saat. Sejam kemudian latihan menjantur boleh dimulai. Pegang pangkal ekor, dan angkat ayam tinggi-tinggi, hingga kepalanya menggantung ke bawah. Diperlakukan seperti ini, sijago akan mengepakkan sayapnya dan meronta menggerakkan kedua kakinya. Biarkan kejadian ini berlangsung semenit atau dua menit. Lantas ayam diturunkan dan biarkan istirahat sejenak. Kalau perlu, dan kondisi tubuhnya memungkinkan, latihan bisa diulangi beberapa kali diselingi istirahat.

No comments:

Post a Comment